Thursday, October 18, 2007
Pengungsi di Pesisir Selatan Belum Terima Bantuan
video : http://liputan6.com/mediaplayer/?program=news&id=149325&m_id=666028
Korban Masih Terlantar
Liputan6.com, Bengkulu: Di saat umat muslim bergembira menyambut Idulfitri atau Hari Kemenangan, para korban gempa bumi di Bengkulu justru merasakan sebaliknya. Sejak gempa berkekuatan 7,9 skala Richter mengguncang pada bulan silam, hingga saat ini mereka mulai kekurangan bantuan pangan
Di tenda-tenda darurat, korban gempa di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara bertahan hidup dengan mengonsumsi mi instan bantuan. Dan sejak sepekan silam, mereka tak lagi mendapat bantuan, kecuali jatah hidup sebesar Rp 3.000 per jiwa setiap hari. Padahal sebelumnya, banyak bantuan mengalir dari berbagai tempat, baik dari kalangan swasta maupun pemerintah.
Para korban gempa berharap pemerintah segera membantu mereka dengan membuatkan tempat tinggal baru. Ini mengingat hidup di tenda darurat tidak sehat.(ANS/Rishnaldi dan Herry Supandi)
berita video : Liputan 6.com search bengkulu
Wednesday, September 26, 2007
Donasi Untuk Korban Gempa
Bantuan untuk korban Gempa Sumatera bisa di salurkan ke Dompet peduli Gempa. Klik link di bawah ini
Donasi Via SMS
---Gamawan Fauzi Gubernur Sumbar, hari Jumat 16 Maret 2007 di Hotel Sangrila meluncurkan program penggalangan donasi bencana sumbar melalui SMS 7505. Cara mengirimnya ketik SUMBAR kirim ke 7505. Anda sudah menyumbang Rp 5000/sms.
Donasi VIa ACT
Act atau Aksi Cepat Tanggap adalah salah satu NGO yang bergerak di bidang penyaluran bantuan untuk korban bencana. Lembaga ini juga aktif saat Tsunami aceh dan gempa di Jogja. Info lengkap lihat Aksicepattanggap.com
Bank Central Asia
Acc. No. 676 030 3133
(Swift Code: Cenaidja)
Bank Syariah Mandiri
Acc. No. 004 011 9999
Bank Mandiri
Acc. No. 128 000 4555 808
Bank Muamalat Indonesia
Acc. No. 304 0022 915
Bank Negara Indonesia Syariah
Acc. No. 009 611 0239
Thursday, September 20, 2007
Korban Gempa Tetap Puasa, Sahur Dengan Mie Instan
Kami sadonyo saling mencukupi se, kalau indak ado pitih yo samo-samo indak makan,” tutur Ice sambil menyikat rambut Susan (3) anaknya. Kejadian pahit itu berawal Rabu(12/9) sore, saat gempa berkekuatan 7,9 skala richter yang berpusat di Bengkulu turut menghoyak Kota Padang dengan dahsyat. “Gampo pertama tu rumah awak ratak-ratak se nyo ni, tapi awak lah cameh juo jadinyo,” ujar Ice saat Padang Ekspres mengunjunginya. Sesaat setelah gempa Ice dan keluarga besarnya membentangkan tenda ala kadarnya di depan rumah mereka. “Walaupun lanyah dek aia hujan, kami tetap bertahan di lua rumah, dek karano takuik gampo baliak,” kata Ice.
Pasrah: Ice bersama adiknya pasrah berdiri di depan rumahnya yang hancur di Kuaropagang.
Namun karena kasihan pada si kecil, Ice memutuskan kembali ke kamarnya yang sebagian dindingnya sudah retak-retak. Dan terlelaplah Ice masih dengan perasaan was-was. Dan ketika gempa keesokan paginya kembali mengguncang, Ice yang masih terlelap, langsung di gendong oleh sang suami, diiringi tangisan histeris Susan. “Untuang uda wak jago dan langsuang mandukuang awak jo Susan, kalau indak, awak jo anak awak lah mati tahimpik dindiang kamar nan rubuah. Soalnya bara datiak wak kalua kamar, kamar langsuang rubuah dan rato jo tanah dek gampo tu,” terang Ice yang langsung di peluk Susan karena bocah itu sangat trauma mendengar kata gempa.
Sebenarnya rumah tersebut akan diruntuhkan saja, namun karena ada aliran listrik, maka niat keluarga Ice tersebut terpaksa dibatalkan. “Bialah kami bertahan di lua dulu, atau basampik-sampik di kamar kayu sabalah ko, agak tanang juo jadinyo,” kata Ice. Ya…Susan dan Ice masih sangat beruntung karena berhasil lolos dari maut. Namun penderitaan mereka tidak cukup sampai di situ saja. Kini Ice dan keluarganya kalimpasingan memikirkan biaya hidup sehari-hari. Karena sejak musibah gempa itu, perekonomian keluarga Ice menjadi kacau.
“Antahlah ni, ka baa nasib keluarga awak bisuak, sampai kini se bantuan masih saketek, sahur jo babuko se tapaso pakai mie instant pembagian sembako,” (entahlah, bagaimana nasib kami besok... bantuan sampai saat ini masih sedikit. Kami terpaksa sahur dan berbuka dengan mie instan) ujar Ice, sesaat kemudian Ice termenung dan matanya berkaca-kaca sambil terus membelai rambut sebahu Susan. Memang nasib manusia tidak bisa ditebak dan begitulah Ice. Dia hanya mampu menengadahkan tangan meminta perlindungan sang Khaliq. Dan tetap berusaha sekuat tenaga menjalani hidup bersama-sama keluarga tercintanya, walau dengan segala keterbatasan
Sunday, September 16, 2007
Hari ini SBY kunjungi korban gempa
Kepala Biro Humas Devi Kurnia mengungkapkan, rencananya SBY akan bertolak dari Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan helikopter. Diperkirakan SBY akan sampai di Lunang Silaut sekitar pukul 15.00 WIB. “Presiden akan bertolak dari Jakarta langsung ke Bengkulu. Kemudian dilanjutkan ke Muko-muko dan langsung ke Lunang Siluat,” kata Devi yang dihubungi Padang Ekspres, kemarin. Menurut Devi, selain melakukan peninjauan ke lapangan, Presiden bersama 70 orang rombongan akan melakukan tatap muka dengan masyarakat setempat yang dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada korban bencana gempa.
Thursday, September 13, 2007
56 Gempa Guncang Sumatra
Dilaporkan 56 gempa mengguncang sumatera sejak rabu 12 september pukul 18.10 hingga jum'at pukul 03.00. Sebagian gempa juga dirasakan di jakarta, singapura bahkan malaysia.
Gempa terakhir (sampai tulisan ini diturunkan) tercatat terjadi 285 km barat daya painan pada pukul 01.30 dengan kekuatan 5,3 SR.